Jakarta, Retensi.id – PT Mahaka Media Tbk (ABBA) memperkenalkan pengurus baru perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Fokus perusahaan dari bisnis media konvensional akan diubah menjadi media berbasis teknologi.
Mahaka X, nama baru perusahaan yang berfokus pada media dan teknologi digital. Fokus dilakukan melalui content dan publisher, layanan marketing, kreator dan komunitas, serta conversational dan commerce.
Direktur Utama Mahaka X Farash Farich pada Senin (27/6/2022) menerangkan, perkembangan lanskap media di masa depan ditentukan oleh teknologi dan digital.
Performa finansial yang unggul bagi perusahaan dan pemegang saham akan tercapai atas inisiatif dan strategi bisnis media teknologi.
Perkembangan ekonomi kreator Indonesia menjadi peluang bisnis dengan adanya strategi bisnis baru tersebut, demi mendorong pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Dua Program Utama Fokus Mahaka X
Pertama, meluncurkan inisiatif teknologi baru untuk unit bisnis yang sudah ada. Hal itu dilakukan dengan memperkuat brand Republika dan menawarkan solusi baru bagi komunitas Muslim dengan meluncurkan inovasi platform muslim, Inaya.
Kedua, perusahaan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekosistem ekonomi kreator Indonesia. Unit bisnis baru bertujuan untuk memberdayakan content creator. Hal itu dilakukan dengan membantu para kreator menciptakan konten kreatif berkualitas, meningkatkan infrastruktur bisnis, dan membuka jalur monetisasi.
Dengan demikian, solusi pemasaran digital marketing dan public relations yang lebih lengkap untuk perusahaan partner dapat diberikan. Transformasi bisnis juga dilakukan oleh Grup Mahaka, seperti PT Mahaka Radio Tbk (IDX: MARI) dari bisnis radio tradisional menjadi digital audio powerhouse.
Hal tersebut akan mendorong sinergi Grup bagi Mahaka X dengan nilai lebih optimal.
Disamping itu, Mahaka X berupaya untuk terus menciptakan inisiatif lain bersama para pemegang saham baru. Investasi melalui rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Februari 2022 dilakukan oleh para pemegang saham baru tersebut.
Manajemen Baru
Farash Farich diangkat sebagai Direktur Utama pada saat RUPST. Ia memiliki pengalaman luas di bidang pasar modal dan keuangan. Vincentius Dicky Haryanto sebagai Direktur, yang sebelumya bekerja di Google Indonesia sebagai Industry Manager (e-Commerce) & Strategic Partnership Development Manager.
Aliya Tjakraamidjaja juga ditunjuk sebagai Chief Operating Officer. Aliya merupakan Co-Founder/COO di Tinkerlust dan Co-Founder/Sales and External Partnership Director di Stellar Women.
Dewan komisaris terdiri dari Mahendra Agakhan Thohir sebagai Komisaris Utama, Rudi Laksmana dan Martin Suharlie sebagai Komisaris, serta Angkie Yudistia dan Aldo Rambie sebagai Komisaris Independen. Mahendra merupakan anak Menteri BUMN Erick Thohir.
“Komposisi anggota dewan komisaris ini merepresentasikan stakeholders yang lebih luas dengan perwakilan dari founders, manajemen senior, wanita dan industri teknologi. Dengan latar belakang tim manajemen yang beragam ini dapat saling melengkapi dan memastikan strategi bisnis baru bisa terlaksana dan menghasilkan value yang optimal bagi pemegang saham perusahaan,” bunyi keterangan Mahaka.