Jakarta, Retensi.id – Cacar monyet di Prancis dilaporkan oleh otoritas kesehatan Perancis bahwa terdapat 51 kasus. Angka infeksi dunia sedang meningkat.
Kasus ditemukan terjadi pada pria usia antara 22 sampai 63 tahun. Berdasarkan laporan yang dilansir dari AFP (4/6), satu orang sempat dirawat di rumah sakit dan dipulangkan.
Pada laporan sebelumnya di hari Rabu (1/6), terdapat 33 kasus. Hari ini meningkat 18 kasus, sehingga konfirmasi menjadi 51 kasus cacar monyet.
Brigitte Bourguignon, Menteri Kesehatan Prancis, menyampaikan bahwa vaksin masih mencukupi sehingga pemerintah tidak mengantisipasi terjadinya wabah cacar tersebut.
Jika melakukan kontak fisik dengan penderita, orang dewasa dan tenaga kesehatan disarankan untuk segera memperoleh vaksin.
Pandemi cacar monyet ini kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal tersebut dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penderitanya mengalami demam, nyeri otot, kelelahan, hingga akan ada ruam merah yang berubah menjadi bisul bernanah yang menular.
Infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung apabila bisul tersebut pecah dan mengeras. Selimut atau sprei dapat menjadi tempat penularan.
Anak kecil dan orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah, akan berisiko tinggi terkena penyakit parah apabila virus cacar itu menyebar. Sehingga risiko kesehatan masyarakat akan meningkat.
Publik tetap diminta waspada oleh WHO akan potensi penularan itu.