Jakarta, Retensi.id – Tentara Israel menembak tewas perempuan Palestina, Ghofran Warasnah (31), di dekat kamp pengungsi Arroub, Tepi Barat pada Rabu (1/6/2022). Perempuan itu seorang wartawan sebuah jaringan media lokal Palestina yang baru beberapa hari bekerja.
Warasnah bekerja di stasiun radio Dream dan terbunuh saat baru tiga hari kerja. Hal ini disampaikan dalam pemberitaan Al Jazeera.
Warasnah melamar di stasiun radio tersebut dua pekan lalu. Talab Jaabari, Direktur dan Produser Program di Dream Radio menyampaikan hal itu kepada The New Arab. Hari Rabu (1/6/2022) merupakan hari pertama Warasnah menjalankan tugas, setelah melalui beberapa tes kualifikasi dan diterima bekerja.
Pihak radio menunggu hasil tugas Warasnah muncul pertama kali. Namun, berita terbunuhnya yang diterima.
WAFA, kantor berita Palestina, menyampaikan bahwa di pos penjagaan, tidak jauh dari kamps pengungsi di utara Hebron, pasukan Israel menembak jurnalis itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan Warasnah tertembak di bagian dada. Disebutkan pula peluru sampai menembus ke tulang rusuknya.
Sedangkan, tentara Israel menghalangi petugas Bulan Sabit Merah Palestina (PRC) untuk menyelamatkan Warasnah. Setelah waktu hingga sekitar 20 menit, tentara Israel baru mengizinkan petugas itu mendekati dan mengevakuasi Warasnah.
Warasnah sempat dilarikan ke rumah sakit Al-Ahli di Hebron, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Warasnah merupakan warga al-Shuyukh dan pernah dipenjara oleh Israel selama tiga bulan. Pada April 2022 lalu, ia bebas dari penjara Israel dan bekerja di jaringan media lokal.
Militer Israel mengklaim bahwa tentara penjaga menembak jurnalis itu lantaran ia membawa pisau dan mengancam keselamatan tentara yang melakukan kegiatan keamanan rutin di Rute 60. Tentara langsung menanggapi dengan menembaknya langsung. Pernyataan ini dikutip dari Al Jazeera.
Namun saksi mata membantah. Menurutnya, Warasnah hanya membawa pisau ukuran kecil saja dan tidak terlalu mengancam tentara. Givara Budeiri, jurnalis Al Jazeera, mengatakan bahwa Warasnah meninggalkan rumah untuk bekerja.