Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Ramalan Rara Soal Putra Ridwan Kamil Dikecam Netizen: Shame on You

Triya Ayu

Bagikan

Ramalan Rara Soal Putra Ridwan Kamil Dikecam Netizen: Shame on You

Triya Ayu

Bagikan

Rara Istiati
Rara Istiati, pawang hujan MotoGP Mandalika, dikecam usai meramal soal putra Ridwan Kamil, Emmerl Khan Mumtadz. (Foto: Dorna Sports)

Jakarta, Retensi.id – Rara Istiati Wulandari, yang viral usai menjadi pawang hujan saat acara MotoGP Mandalika, mendapat kecaman sejumlah warganet. Hal itu lantaran ia meramalkan kondisi putra Gubernur Jawa Barat , .

Eril mengunjungi Swiss untuk mencari sekolah studi lanjut S2. Pada Kamis (26/05/2022) di Sungai Aare, Bern, Swiss, Eril hilang setelah berenang didalamnya.

Rara menyampaikan ramalan berdasarkan kartu tarotnya. Bahwa putra Ridwan Kamil itu akan ditemukan dalam keadaan meninggal dan pukul 08.00 waktu setempat jasadnya akan ditemukan.

Melalui akun instagramnya pada Minggu (29/05/2022), Rara menyampaikan bahwa sosok yang dicari Eril sudah kembali ke alam semesta yang terindah dan Happy, boleh percaya boleh tidak.

Rara juga menyampaikan ramalannya bahwa sobekan celana pendek warna gelap akan ditemukan oleh tim SAR dan Eril akan ditemukan di arah arus Sungai Aare ke arah selatan kanan.

Ramalan- menuai beragam komentar dari netizen, hingga namanya menjadi trending topik di Twitter pada Minggu (29/05/2022).

Berikut ini beberapa cuitan netizen yang mengecam Rara.

@usernotfoundhe1 mengungkapkan, “Mbak Rara being so disrespectful for reading tarots about Kang Eril. Actually its up to u to read those tarots. But i mean in this situation if u cant say sumn nice just stfu. All we do is praying on Kang Emil and fams rn.”

Senada dengan @saleypisang, “Mba Rara is a disrespectful to post that opinion about Eril. Shame on you.”

“Mother nature please be kind to Eril. Mbak Rara. Why do people only want to know good things and start to blame fortune teller to be evil or something.” oleh akun @heniunique yang mengungkapkan bahwa Rara seolah tidak punya empati terhadap keadaan.

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas pada Sabtu (28/05/2022) mengungkapkan bahwa masyarakat tidak diperkenankan untuk mempercayai praktik perdukunan, Agama Islam melarangnya. Sehingga diharapkan kegaduhan tidak dibuat oleh para dukun dan peramal. Segala hal diserahkan saja kepada pihak yang berkompeten untuk menangani.

Baca berita RetensiID lainnya di: Google News RETENSI.ID