Jakarta, Retensi.id – Penularan infeksi hepatitis yang saat ini muncul di Indonesia diduga terjadi melalui saluran pernapasan dan juga saluran pencernaan.
Dugaan tersebut didasarkan pada hasil investigasi terhadap kasus hepatitis di Indonesia dan negara-negara lain di dunia yang muncul secara misterius. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Dari kasus misterius yang menyebabkan kematian empat anak di Indonesia itu, belum dapat digolongkan sebagai hepatitis akut dengan gejala berat oleh Kemenkes.
Waktu sangat diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium terhadap tahap klasifikasi kasus tersebut. Membutuhkan waktu 10-14 hari terutama pada pemeriksaan adenovirus dan hepatitis E.
Belum diketahui secara pasti penyebab paparan penyakit ini pada empat anak di Indonesia yang dilaporkan meninggal dunia.
Empat kasus tersebut terdiri dari tiga kasus yang terjadi di DKI Jakarta dan satu kasus di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Seluruh kasus tersebut memiliki gejala yang hampir sama, diantaranya mirip gejala penyakit kuning diikuti demam, diare, pekat pada urine, dan pucat pada feses.
Di luar Indonesia, dilaporkan oleh WHO bahwa terdapat satu kasus kematian. Selain itu, pada anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia dinyatakan terserang kasus hepatitis akut misterius dengan Kejadian Luar Biasa (KLB).