Jakarta, Retensi.id – Kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor diprediksi mendominasi mudik lebaran tahun ini. Jalan nasional dan jalan alternatif juga diperkirakan terjadi kemacetan, selain di jalan tol.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan, jalur dari Jakarta sampai dengan Cikampek, kemudian Cikampek sampai Cirebon, adalah jalur yang diperkirakan rawan kemacetan saat mudik. Walaupun juga ada potensi kemacetan setelah Cirebon, namun mungkin agak sedikit lenggang.
Budi melanjutkan bahwa diprediksi terjadi kemacetan pula pada jalan nasional. Sebab, jalan nasional banyak diakses oleh masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor atau mobil.
Dirjen Perhubungan Darat tersebut juga menyampaikan potensi macet dari arah Bekasi, Karawang, termasuk Indramayu. Kemacetan tersebut disebabkan oleh banyaknya hambatan, seperti adanya kawasan industri dan pasar-pasar tumpah, terlebih saat menjelang buka puasa orang banyak yang mencari kolak. Hambatan kelancaran lalu lintas mengakibatkan semakin banyak pula konflik di jalan.
Potensi kemacetan juga terjadi di jalan alternatif Pejagan-Prupuk yang sempit, serta arah Bumiayu. Solotigo sampai ke Boyolali, Magelang-Jogja, juga lumayan berpotensi macet.
Hambatan samping yang besar dan traffic lokal tinggi menyebabkan potensi macet baru dari arah Purworejo ke arah Buntu di Cilacap. Kemudian Malang kota, Malang kabupaten yang pada hari biasa sudah cukup crowded, apalagi saat musim mudik lebaran.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan akan ada 23 gerbang tol rawan macet saat mudik. Ruas tol Tangerang-Merak, Jakarta-Cikampek, hingga wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi menyampaikan 23 gerbang tol yang rawan macet, diantaranya GT Cikupa, GT Merak, GT Halim, GT Cikunir 2 dan 6, GT Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Palimanan, Cileunyi, Pedalarang, Pasteur, Ciawi, GT Pejagan, Brebes, Pemalang, Kalikangkung, Krapyak, Banyumanik, GT Kejapanan, Singorasi, Pandaan, Sidoarjo 2, Porong Sidoarjo, dan Gunung Sari.