Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menerima aspirasi dari organisasi Korps Anak (KORSA) ASN dan TNI/Polri. Perwakilan keluarga pensiunan ASN dan TNI/Polri itu menyampaikan harapan agar ada peningkatan kesejahteraan bagi setiap ASN dan anggota TNI/Polri yang telah pensiun.
Sandiaga Uno menerima jajaran pimpinan KORSA di sebuah kafe di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2024). Adapun perwakilan KORSA yang hadir saat bertemu Sandiaga adalah HMBC Rikrik Rizkiyana (Ketua Umum), Abdi Kurnia (Sekjen), Sarman El Hakim (Kabid Jaringan) dan Abdul Karim (Kabid Advokasi).
Kepada Sandiaga, Rikrik dkk menyampaikan aspirasi keluarga besar ASN dan TNI/Polri agar Negara meningkatkan kesejahteraan pensiunan. Hal tersebut lantaran gaji pensiun ASN dan TNI/Polri saat ini dinilai masih kurang layak.
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga menyambut baik aspirasi dari KORSA. Ia sepakat bahwa pensiunan ASN dan TNI/Polri yang bekerja mengabdi pada Negara harus memperoleh perhatian dari sisi kesejahteraannya.
“Terima kasih sudah mempercayakan aspirasinya kepada saya. Tentunya apa yang dilakukan teman-teman dari KORSA merupakan langkah positif,” kata Sandiaga.
Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md ini pun mengaku prihatin terhadap nasib anggota ASN dan TNI/Polri yang mengalami kesulitan di masa pensiun. Sandiaga siap menampung usulan dari keluarga pensiunan ASN dan TNI/Polri itu.
“Pada dasarnya saya setuju dengan usulan KORSA. Nanti saya akan bantu untuk menyalurkan aspirasi ini kepada kementerian atau lembaga terkait,” ujar pria yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut.
“Kita ingin semua ASN dan TNI/Polri memiliki kehidupan yang layak dan merasa sejahtera di masa pensiun mereka. Karena mereka memiliki jasa yang cukup besar terhadap negeri ini,” sambung Sandiaga.
Atas respons positif serta dukungan dari Sandiaga, keluarga pensiunan ASN dan TNI/Polri yang diwakili oleh jajaran pimpinan KORSA menyampaikan apresiasi. Mereka juga mengaku senang karena baru Sandiaga saja, pejabat negara yang mau menerima dan menyambut gagasan mereka tentang peningkatan kesejahteraan para pensiunan.
“Seharusnya kesejahteraan para pensiunan tidak luput dari perhatian Negara. Apalagi para pensiunan telah menunjukkan dedikasi yang cukup lama kepada Negara yang seharusnya dianggap sebagai Pahlawan Bangsa,” ungkap Ketum KORSA, Rikrik.
“Para pensiunan tidak cukup diberikan apresiasi Satya Lencana saja. Banyak pensiunan yang telah mendapatkan penghargaan kesetiaan berdedikasi dan berbakti kepada Negara, namun pada hari tuanya hidup dalam keadaan yang memprihatinkan,” tambahnya.
Rikrik pun mendorong adanya peningkatan gaji pensiunan ASN dan TNI/Polri. Ia berpandangan gaji pensiunan paling kecil seharusnya minimal setara dengan UMR.
“Pendapatan pensiunan untuk golongan terendah seharusnya minimal setara dengan UMR, sementara golongan di atasnya akan menyesuaikan secara progresif,” sebut Rikrik.
Ditambahkannya, UMR merupakan parameter minimal kelayakan hidup seorang karyawan dengan keluarga kecilnya. Rikrik menilai tidak semestinya gaji pensiunan abdi negara berada di bawah UMR.
Selain itu, KORSA berpandangan kesejahteraan yang layak bagi para pensiunan ASN dan TNI/Polri juga akan berdampak terhadap upaya pencegahan korupsi. Menurut Rikrik, praktik korupsi yang dilakukan abdi negara dapat diminimalisir apabila mereka memiliki jaminan hari tua yang baik.
“Karena para ASN serta anggota TNI/Polri yang memiliki keyakinan akan kesejahteraan pada masa pensiunnya nanti, pasti tidak akan tergoda untuk melakukan praktik korupsi selama masa kedinasannya,” jelas advocat yang kedua orang tuanya merupakan pensiunan ASN Guru SD tersebut.
“Pepatah bijak mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya,” lanjut Rikrik.
Sementara Sekjen KORSA, Abdi Kurnia menyatakan tidak banyak pemangku kebijakan atau pihak Pemerintah yang mau diajak berdiskusi mengenai nasib pensiunan ASN dan TNI/Polri. Untuk itu, KORSA sangat senang karena Sandiaga bersedia menerima dan mau mendengarkan aspirasi mereka.
“Padahal, para pejabat yang kini memegang jabatan pun nantinya akan memasuki masa pensiun. Mereka juga akan merasakan betapa kurangnya perhatian Pemerintah kepada mereka sebagai pensiunan,” urai Abdi.
Abdi menyebut, pendapatan bulanan para pensiunan ASN dan TNI/Polri satu-satunya adalah hanya 80% dari gaji pokok mereka saat masih berdinas. Jumlahnya disebut biasanya sangat kecil.
“Bahkan untuk setingkat eselon I ASN atau Jenderal Bintang 3 TNI/Polri gaji pensiun hanya berkisar Rp 5 jutaan. Fasilitas BPJS Kesehatan juga sangat tidak layak. Apalagi nasib golongan di bawah mereka,” tukasnya.
Di sisi lain, Kabid Jaringan KORSA, Sarman El Hakim mengajak elemen masyarakat lainnya untuk ikut bergabung dalam upaya memperjuangkan kesejahteraan para pensiunan ASN dan TNI/Polri.
“Terutama yang menjadi bagian dari Keluarga Besar pensiunan ASN dan TNI/Polri,” ucap Sarman.
Organisasi ini menyatakan akan menempuh berbagai langkah untuk membantu peningkatan kesejahteraan pensiunan ASN dan TNI/Polri.
“Program KORSA dalam memperjuangkan kesejahteraan pensiunan ASN dan TNI/Polri rencananya akan menempuh upaya pendekatan politik, regulasi serta advokasi,” tutup Kabid Advokasi KORSA, Abdul Karim.