JAKARTA, RETENSI.ID – Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Flip merupakan startup yang menawarkan layanan transfer beda bank, top up e-wallet, kirim uang ke luar negeri, dan beli produk digital.
Pada Desember 2021, Flip meraih pendanaan sebesar Rp 691 miliar. Investasi ini dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.
Putaran tersebut sekaligus menandai investasi pertama kali Insight Partners di Indonesia. Insight adalah perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura global yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).
Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan mengatakan, “demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal.”
Rafi juga mengatakan kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu, sehingga memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha tidak terkecuali Flip.
Namun, ia tidak merincikan jumlah karyawan yang terdampak pada keputusan PHK ini. Rafi menjelaskan seluruh pihak yang terdampak dari langkah perusahaan ini diberikan kompensasi secara adil dan sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Selain itu, karyawan terdampak juga tetap dapat menggunakan fasilitas perusahaan, seperti asuransi kesehatan, pemberian laptop kantor dan bisa memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru.